Ini bukan puisi atau sajak atau apalah itu.
Mengapa ? karena biasanya kata-kata soal rindu hanya diungkapkan dengan puisi atau sajak-sajak indah.
Tulisan ini hanya seonggok kata-kata maido dari rindu. Tulisan ini hanya sebuah perbandingan antara perilaku rindu pada masa lalu dengan perilaku rindu pada masa sekarang.
Rindu itu suatu perasaan yang unik. Bisa membuat orang sesaat bahagia, dan setelahnya dapat membuat kesal. Aneh tapi unik. ya itu rindu.
Perilaku rindu pada jaman sekarang seolah-olah tidak menjadikan rasa rindu aneh dan unik lagi. Karena rasa rindu dirasakan hanya sesaat. Dan setelah saat itu rasa rindu itu menghilang. Maksudnya ialah, saat ini penyampaian rasa rindu sangatlah cepat. Bahkan tidak sampai sejam pun rindu dapat tersampaikan. Kenapa? Ya karena pada era teknologi seperti saat ini semua serba cepat. Rindu pun juga seperti itu. Dengan teknologi sekarang, rindu dapat tersampaikan dengan cepat. Hanya dengan mengunggahnya di media sosial lalu menggunakan kata-kata puitis dan setelahnya rindu akan tersampaikan pada orang yang dirindu. Misal, saat sepasang kekasih mengalami rindu, salah satu diantara mereka mengunggah kata-kata puitis ke media sosial. Lalu mereka aka saling menghubungi entah itu menggunakan telepon atau video call. Setelah itu rindu itu menghilang. Secepat itu rindu menghilang. Padahal rindu adalah rasa yang diberikan Tuhan sebagai anugerah.
Bandingkan dengan rindu pada masa dulu. Dimana teknologi tidak secanggih sekarang. Rindu sangatlah berat. Kadang untuk menyampaikan rasa rindu, diperlukan berhari-hari. Kita harus berkirim surat. Itupun surat tak langsung sampai. Butuh berhari-hari untuk sampai ke tempat tujuan. Selama pengiriman pun, rasanya harap-harap cemas. Takutnya, surat saat sampai tidak langsung pada tujuan. Misal ke orang tuanya dulu atau jika anak kuliah, surat diterima oleh bu kos dulu. Heuheu. Oh ya, karena menggunakan surat untuk menyampaikan rindu, maka dituntut untuk bisa menulis dengan baik. Dengan begitu kata-kata indah muncul. Dengan menggunakan tinta berwarna ungu, jiwa dibawa pada titik bahwa rindu itu sesuatu hal yang harusnya tak dapat ditulis dengan kata-kata.
Bandingkan dengan rindu pada masa dulu. Dimana teknologi tidak secanggih sekarang. Rindu sangatlah berat. Kadang untuk menyampaikan rasa rindu, diperlukan berhari-hari. Kita harus berkirim surat. Itupun surat tak langsung sampai. Butuh berhari-hari untuk sampai ke tempat tujuan. Selama pengiriman pun, rasanya harap-harap cemas. Takutnya, surat saat sampai tidak langsung pada tujuan. Misal ke orang tuanya dulu atau jika anak kuliah, surat diterima oleh bu kos dulu. Heuheu. Oh ya, karena menggunakan surat untuk menyampaikan rindu, maka dituntut untuk bisa menulis dengan baik. Dengan begitu kata-kata indah muncul. Dengan menggunakan tinta berwarna ungu, jiwa dibawa pada titik bahwa rindu itu sesuatu hal yang harusnya tak dapat ditulis dengan kata-kata.
Hai bagaimana kabarmu. Apakah engkau baik-baik saja? Apakah engkau disana mendapatkan teman baru? Kalau boleh kau tahu, aku disini menantimu. Sulit mengatakan ini. Seperti bulan akan berkata pada bumi yang dihalangi oleh awan.
Ya seperti itu kira-kira. Boleh dikatakan saat ini rindu itu suatu yang semu. Hanya rasa sesaat yang hanya dengan telepon atau video call saja sudah tersampaikan. Dan rindu sekarang bisa tidak hanya pada satu orang. Bahkan bisa bisa 2, 3 atau lebih orang. Sekarang rindu dengan si A, lalu telepon dan 2 jam kemudian bisa saja rindu dengan si B, video call lalu bertemu. Kadang untuk mengartikan rindu sekarang sangat sulit. Maksudnya sulit membandingkan apa itu rindu apa itu nafsu. Rindu Is Bulshit !!
Semoga rindu tetaplah rindu. Entah kemarin, sekarang atau masa depan. Tidak akan berubah. Dimana rindu adalah rasa yang tidak dapat wujudkan dengan kata baik tulisan maupun lisan.
Komentar
Posting Komentar