Langsung ke konten utama

Rokok Adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa

sumber: https://www.google.com

      Merokok dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, gangguan kehamilan dan janin....
      Itu kan merokok dapat (dapat dari teman, dapat dari pacar, dll), kalo rokok yang aku rokok ini kan dari beli bukannya dapat. Hehehe.
      Kalimat-kalimat tersebut yang selalu menjadi pembenaran bagi perokok atau pro-rokok (saya termasuk). Bagi saya rokok itu nikmat. Entah bagaimana atau apa yang ada di dalam rokok tersebut bisa menyebabkan rasa nikmat tersebut. Apalagi mengkonsumsinya saat sedang bekerja. Ada rokok ada kopi. Ahh..Nikmat Tuhan mana yang engkau dustakan. Heuheuheu
      Kali ini saya ingin sekali membahas tentang rokok tersebut. Yang saya bahas kali ini bukan dari sudut pandang saya sebagai pro-rokok atau saya sebagai perokok. Saya mencoba melihat dari sudut kesehatan maupun sedikit manfaat dari rokok. Mohon koreksi jika ada kekeliruan didalamnya.
      Mengutip dari Wikipedia, definisi rokok adalah silinder dari kertas dengan panjang antara 70 mm hingga 120 mm dengan diameter kira-kira 10 mm yang berisi daun tembakau dan diujungnya dibakar untuk dihisap asapnya. Rokok mempunyai beberapa macam, dari rokok putihan, rokok kretek hingga rokok klobot. Rokok putihan yaitu rokok yang hanya berisi daun tembakau dengan diberi saus sebagai penyedap. Rokok kretek merupakan rokok yang berisi daun tembakau dengan dicampur daun cengkeh hingga diberi saus sebagai penyedapnya. Sedangkan rokok klobot merupakan rokok dengan tembakau dan cengkeh didalamnya, namun pembungkusnya adalah daun jagung. Rokok klobot hampir sama dengan rokok kretek, yang membedakan hanya pada pembungkusnya saja. Masih banyak jenis rokok yang lain. Untuk mengetahuinya, silahkan cari sendiri. Heuheu.
      Pada awalnya rokok merupakan alat pemujaan (ibadah) bagi orang-orang indian Amerika. Setelah adanya penjelajah Eropa masuk ke Amerika, orang-orang Eropa mencoba rokok tersebut dan dirasanya enak. Sehingga dibawalah rokok tersebut ke Eropa. Sehingga setelah sebagian Eropa dikuasai oleh kerjaan Turki Usmani, maka dikenal pula lah rokok tersebut oleh saudagar-saudagar Muslim Turki. Karena para saudagar tersebut gemar menjelajah ke seluruh penjuru bumi, hingga (mungkin) sampai pula lah rokok tersebut ke Nusantara.
      Belum ada yang menulis bagaimana sejarah rokok pertama kali dikenal di Nusantara. Namun yang diketahui ialah pada awalnya rokok tersebut ditemukan sebagai jamu. Ditemukan pada tahun sekitaran 1800-an oleh Bapak Djamhari di Kudus. Bapak Djamhari saat itu memiliki penyakit asma atau sesak nafas. Sudah berbagai obat-obatan ia gunakan untuk menyembuhkan penyakitnya tersebut. Hingga akhirnya ia menemukan daun tembakau dan cengkeh diusapkan didadanya. Dari hal tersebut, penyakit yang diderita oleh Bapak Djamhari mulai berangsur membaik. Sehingga setelah itu ia tak mengoleskannya lagi, namun ia membungkus daun tembakau dan cengkeh dengan daun jagung lalu di ujungnya di bakar dan dihisap asapnya. Mulai dari Bapak Djamhari tersebut banyak orang yang menggunakan rokok tersebut sebagai jamu atau obat sesak nafas. Karena saat menghisap rokok tersebut terdengar suara kretek..kretek..kretek, maka rokok tersebut dikenal sebagai rokok kretek.
      Namun rokok kretek benar-benar dikenal bukan karena bapak Djamhari. Rokok mulai dikenal masyarakat luas saat tahun 1912. Pada tahun tersebut rokok sudah bisa dikatakan sebagai industri rokok. Industri rokok dibangun pertama kali oleh Bapak Nitisemito dari Kudus. Industri rokok yang dibangun Bapak Nitisemito itulah merupakan satu-satunya industri besar pada masa pra kemerdekaan. Dan Bapak Nitisemito merupakan pribumi pertama yang mempunyai anak buah para menir-menir Belanda. Padahal pada masa itu penjajahan Belanda membuat pribumi menjadi buruh di negeri sendiri dengan pemimpin menir-menir Belanda. Rokok tersebut mempunyai merek dagang “Tjap Bal Tiga”. Namun industri rokok Bapak Nitisemito berhenti di tahun 1953 dikarenakan perselisihan di keluarga. Namun setelah itu banyak pabrik-pabrik rokok yang berdiri hingga sekarang. Salah satu yang terbesar juga ada di Kudus, yaitu PT. Djarum.
      Rokok jika dilihat dari sudut pandang kesehatan, memang seharusnya tidak baik. Karena didalamnya terkandung zat-zat yang bisa merusak kesehatan tubuh. Zat tersebut diantaranya adalah nikotin, tar, karsionik, dll. Menurut Kementrian Kesehatan Indonesia, rokok dapat menyebabkan 3 (tiga) penyakit yang diantaranya adalah penyakit jantung, kanker paru-paru, dan penyakit lambung. Sehingga dengan gencar Kemenkes membuat kampanya anti rokok. Pemerintah juga sudah melarang tentang iklan-iklan rokok di televisi maupun di radio. Adapun iklan rokok tidak tentang menghisap rokok, namun iklan tentang bahaya merokok. Sekarang juga pada bungkus-bungkus rokok sudah terdapat gambar orang-orang yang sakit dikarenakan rokok. Hingga tulisan “Rokok Membunuhmu”.
      Pendapatan negara dari cukai rokok sangatlah besar. Dikutip dari harian Kompas, pada tahun 2018 pendapat negara dari pajak rokok sebesar 153 triliun rupiah dari pendapat total pajak 159 trilun rupiah. Besar juga bukan?? Maka dari itu, rokok mempunyai standar ganda bagi negara. Di satu sisi pemerintah gencar mengkampanyekan anti rokok, namun disisi lain mereka mendapatkan keuntungan dari rokok. Bahkan di tahun yang sama 1,34 triliun dari pendapatan pajak rokok digunakan untuk menutup defisit keuangan BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial). Bahkan hal tersebut dijadikan perubah Perpres nomor 12 tahun 2013 yang ditandatangi oleh Presiden Joko Widodo. Perpres tersebut nantinya, pemerintah pusat akan bisa menggunakan pajak rokok yang merupakan hak pemerintah daerah dari tingkat provinsi hingga Kota/Kabupaten untuk program JKN (Jaminan Kesehatan Nasional), termasuk untuk membantu defisit keuangan BPJS. Wow. Di satu sisi tidak menyehatkan, disisi lain menyehatkan.
      Merokok atau tidak merupakan pilihan dari pribadi masing-masing. Setidaknya saat merokok tidak sampai mengganggu kenyamanan orang lain. Saya seorang perokok namun juga benci jika ada orang yang merokok saat di kendaraan umum ataupun tempat umum yang tidak semestinya untuk merokok. Saya lebih suka merokok di teras rumah sambil ditemani secangkir kopi dan gorengan tempe atau pisang goreng. Apalagi yang membuat kopi dan gorengan dari sang istri yang cantik (kenyataanya saya masih jomblo). Heuheuheu. Mungkin itu kemewahan yang saya punya dan nikmat Tuhan yang diberikan kepada saya dari rokok. Alhamdulillah.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bunga Penutup Tahun

Hidup adalah perjalanan Kalimat itu pernah disampaikan oleh seorang sahabat terhadapku. Dikala sore hari di depan kosannya dan tidak mengikuti perkuliahan heuheu Seiring berjalannya waktu, aku pikir kalimat itu benar adanya. Jika hidup di dunia ini seperti sedang melakukan perjalanan yang panjang. Layaknya sedang diperjalanan, kadang ada bosen, ada mogok pada kendaraan , berhenti istirahat ngrokok dan ngopi atau hal lainnya. Tahun 2020 Tahun angka kembar. Pada awalnya kupikirir ini tahun yang sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya. Dimana hidup hanya sekedar menikmati rokok dan kopi. heuheu Ternyata, ada yang berbeda di tahun 2020 ini. Layaknya perjalanan, ditahun 2020 ada sukadan dukanya. Duka yang paling kuingat adalah kehilangan nenek yang mengasuhku dulu waktu kecil, dan paman yang menemaniku bermin dikala kecil dulu.  Hanya terpaut 7 hari, mereka berdua dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Dan yang paling kusesalkan adalah aku tidak ada disisi mereka ketika mereka berdua tiada. Diawa

Tidurku Miring Kanan ~ Sebuah Puisi

Tidurku miring kanan... Susah lelapku malam ini Tidak sudikah engkau menyapa, pada hangatnya tembok kamar Kuperhatikan semakin ramai malam Ramai dengan rayuan kepalsuan Ohh,, tidurku miring kanan.. Semoga engkau terlelap jauh dalam hembusan angin malam Matamu yang terlelap tanpa rayuan Sudah lamakah kau bersamanya ? Dalam relung tiada kepastian Kuberharap,,iya kuberharap Tiada dia dan engkau yang akan menjadi kalian Kuberharap,,tidurku miring kanan Amin

Pelangi-Pelangi Dunia Pendidikan

...mencerdaskan kehidupan bangsa.. Berikut merupakan penggalan kalimat yang ada di alinea ke-4 (empat) Pembukaan UUD 1945. Salah satu tujuan negara Indonesia ini berdiri ialah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan untuk mencapai tujuan tersebut, para orang-orang tua berpikiran bahwa cerdas harus melalui jalan pendidikan kelas-kelas di sekolah. Setidaknya itulah yang membuat sekolah saat ini mahal.  Namun, sebenarnya pemerintah sudah melakukan program-progam yang setidaknya membuat biaya sekolah anak-anak murah bahkan gratis (program wajib belajar 9 tahun). Bahkan baru-baru ini, pemerintah yang sekarang membuat program terbaru, yaitu dengan adanya program wajib belajar 12 tahun (program yang katanya lebih baik dari program sebelumnya). Namun kenyataannya sama saja. Semua harus membayar !! Namun jangan berpikir negatif dulu terhadap pemerintah. Pemerintah juga membuat dana bantuan bagi siswa yang TIDAK MAMPU. Program tersebut tidak lain dan tidak bukan dana pendidikan bagi siswa yang