Selamat malam kawan lama..heuheuheu..
Pesan masuk melalui pesan instan aplikasi Whatsapp. Dan malamku ini tidak seperti malam-malam yang akhir-akhir ini kulalui. Sebelumnya tiada satu pesan pun masuk di aplikasi pesan instanku. Yah, kupikir cuma adanya gangguan pada aplikasi pesan instan hapeku. Dan entahlah. Aku juga tidak terlalu memikirkannya. Hidupku masih saja berlangsung seperti biasanya.
Dan pada akhirnya ada teman-teman lamaku yang mengirim pesan padaku. Yah akhirnya ada juga yang mengirim pesan padaku. Seenggaknya pikiranku akhir-akhir ini salah, dimana ada kerusakan pada aplikasi pesan instanku. Dan mereka akhirnya bercerita tentang satu persatu masalah mereka. Masalah itu mungkin juga sama dengan masalah manusia dengan umurku saat ini. Ngomong-ngomong umurku saat ini masih 26 tahun. heuheu. Masalah mereka yaitu tentang kisah hubungan percintaan mereka. Masalah itu juga menjadi masalahku juga sih. heuheu. Sebenernya masalah percintaan di usiaku sekarang ini bukan seperti masalah percintaan di usia-usia belasan atau dua puluhan awal. Masalah percintaan yang dimaksud yaitu masalah tentang keberlanjutan yang namanya cinta itu. Emm lebih mudahnya bisa disebut keinginan untuk menikah. Yah itulah masalah kami saat ini. Maslaah ini muncul lebih dikarenakan, teman-teman seusiaku yang lain sudah menjalani pernikahannya. Seperti itulah. Ada perasaan tidak enak saja. Selalu banyak pertanyaan-pertanyaan menyebalkan dari saudara maupun teman-teman dekat. Pertanyaannya seperti ini,"hei, kapan nikah?Si A sudah nikah lho..kamu kapan?". Pertanyaan seperti itulah yang membuat tidak nyaman. heuheuheu.
Dan singkat cerita, ada temanku juga mengalami masalah cintanya, bukan persoalan dia belum mau menikah, dia sudah mau menikah namun ada kerumitan-kerumitan yang harus dilakukannya saat akan melakukan prosesi pernikahan. Prosesi pernikahan bukan seperti yang ia bayangkan. Prosesi yang ia bayangkan ialah, datang ke KUA lalu ada acara kecil-kecilan seperti acara syukuran. Tidak ribet, cepat dan tidak menguras uang. Namun di posisi keluarganya, prosesi pernikahan harus dilakukan semeriah mungkin. Keluarganya berpikir menikah itu sekali seumur hidup, maka prosesinya harus dilakukan semeriah mungkin. Teman lamaku stress dengan keadaan seperti ini. Dia tidak sejalan dengan pemikiran keluarganya. Dia yang menikah, namun yang harus mengatur keluarganya.
Karena aku juga belum melakukan pernikahan, maka dari itu aku tidak memberikan saran atau masukan buatnya. Hanya saja sebagai kawan lama, aku menghibur dia, melupakan sementara akan masalahnya. Ya seperti itulah. Namun dari itu semua aku bersyukur. Kawan lamaku masih ingat denganku. Masih ingin bercerita tentang masalahnya denganku. Setidaknya aku tidak sendirian di dunia ini. Heuheuheu.
Terimakasih kawan, sudah mampir lewat sambungan internet. Semoga cepat berlalu masalahmu. Sukses acara nikahnya. Dan semoga kelak menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah. aminn
Pesan masuk melalui pesan instan aplikasi Whatsapp. Dan malamku ini tidak seperti malam-malam yang akhir-akhir ini kulalui. Sebelumnya tiada satu pesan pun masuk di aplikasi pesan instanku. Yah, kupikir cuma adanya gangguan pada aplikasi pesan instan hapeku. Dan entahlah. Aku juga tidak terlalu memikirkannya. Hidupku masih saja berlangsung seperti biasanya.
Dan pada akhirnya ada teman-teman lamaku yang mengirim pesan padaku. Yah akhirnya ada juga yang mengirim pesan padaku. Seenggaknya pikiranku akhir-akhir ini salah, dimana ada kerusakan pada aplikasi pesan instanku. Dan mereka akhirnya bercerita tentang satu persatu masalah mereka. Masalah itu mungkin juga sama dengan masalah manusia dengan umurku saat ini. Ngomong-ngomong umurku saat ini masih 26 tahun. heuheu. Masalah mereka yaitu tentang kisah hubungan percintaan mereka. Masalah itu juga menjadi masalahku juga sih. heuheu. Sebenernya masalah percintaan di usiaku sekarang ini bukan seperti masalah percintaan di usia-usia belasan atau dua puluhan awal. Masalah percintaan yang dimaksud yaitu masalah tentang keberlanjutan yang namanya cinta itu. Emm lebih mudahnya bisa disebut keinginan untuk menikah. Yah itulah masalah kami saat ini. Maslaah ini muncul lebih dikarenakan, teman-teman seusiaku yang lain sudah menjalani pernikahannya. Seperti itulah. Ada perasaan tidak enak saja. Selalu banyak pertanyaan-pertanyaan menyebalkan dari saudara maupun teman-teman dekat. Pertanyaannya seperti ini,"hei, kapan nikah?Si A sudah nikah lho..kamu kapan?". Pertanyaan seperti itulah yang membuat tidak nyaman. heuheuheu.
Dan singkat cerita, ada temanku juga mengalami masalah cintanya, bukan persoalan dia belum mau menikah, dia sudah mau menikah namun ada kerumitan-kerumitan yang harus dilakukannya saat akan melakukan prosesi pernikahan. Prosesi pernikahan bukan seperti yang ia bayangkan. Prosesi yang ia bayangkan ialah, datang ke KUA lalu ada acara kecil-kecilan seperti acara syukuran. Tidak ribet, cepat dan tidak menguras uang. Namun di posisi keluarganya, prosesi pernikahan harus dilakukan semeriah mungkin. Keluarganya berpikir menikah itu sekali seumur hidup, maka prosesinya harus dilakukan semeriah mungkin. Teman lamaku stress dengan keadaan seperti ini. Dia tidak sejalan dengan pemikiran keluarganya. Dia yang menikah, namun yang harus mengatur keluarganya.
Karena aku juga belum melakukan pernikahan, maka dari itu aku tidak memberikan saran atau masukan buatnya. Hanya saja sebagai kawan lama, aku menghibur dia, melupakan sementara akan masalahnya. Ya seperti itulah. Namun dari itu semua aku bersyukur. Kawan lamaku masih ingat denganku. Masih ingin bercerita tentang masalahnya denganku. Setidaknya aku tidak sendirian di dunia ini. Heuheuheu.
Terimakasih kawan, sudah mampir lewat sambungan internet. Semoga cepat berlalu masalahmu. Sukses acara nikahnya. Dan semoga kelak menjadi keluarga sakinah mawadah warohmah. aminn
Komentar
Posting Komentar