Langsung ke konten utama

Pelangi-Pelangi Dunia Pendidikan

...mencerdaskan kehidupan bangsa..

Berikut merupakan penggalan kalimat yang ada di alinea ke-4 (empat) Pembukaan UUD 1945. Salah satu tujuan negara Indonesia ini berdiri ialah mencerdaskan kehidupan bangsa. Dan untuk mencapai tujuan tersebut, para orang-orang tua berpikiran bahwa cerdas harus melalui jalan pendidikan kelas-kelas di sekolah. Setidaknya itulah yang membuat sekolah saat ini mahal. 

Namun, sebenarnya pemerintah sudah melakukan program-progam yang setidaknya membuat biaya sekolah anak-anak murah bahkan gratis (program wajib belajar 9 tahun). Bahkan baru-baru ini, pemerintah yang sekarang membuat program terbaru, yaitu dengan adanya program wajib belajar 12 tahun (program yang katanya lebih baik dari program sebelumnya). Namun kenyataannya sama saja. Semua harus membayar !! Namun jangan berpikir negatif dulu terhadap pemerintah. Pemerintah juga membuat dana bantuan bagi siswa yang TIDAK MAMPU. Program tersebut tidak lain dan tidak bukan dana pendidikan bagi siswa yang tidak mampu, agar dapat memenuhi kebutuhan pendidikannya, seperti pakaian, alat tulis dan sebagainya. Program Indonesia Pintar (PIP). Program tersebut juga berbarengan dengan dikeluarkannya sebuah kartu bagi siswa-siswi sekolah, yaitu Kartu Indonesia Pintar (KIP). Dulu juga ada program dana bantuan bagi siswa siswi sekolah yang namanya dana BOS. Semua rogram-program itu sama saja. Hanya penamaannya saja yang berbeda. Namun kenyataan di lapangan berkata lain. Dana-dana bantuan tersebut tidak tepat sasaran. Bahkan ada siswa atau siswi sekolah yang dinilai berkecukupan, menerima dana bantuan tersebut. Dan tak sedikit pula siswa atau siswi sekolah yang dinilai TIDAK MAMPU, tidak menerima dana program bantuan tersebut. Yaa, inilah negeri kita. Yang nilai "haha hihi"-nya melebihi dari negara manapun.

Sekarang yang lebih ngetren lagi, pemerintah memberlakukan program pendidikan MBS (Manajemen Berbasis Sekolah). Ya, satu program lagi dari pemerintah yang justru nyeleneh. Jadi, program ini dibuat agar sekolah-sekolah di Indonesia berdiri mandiri. Jadi tidak bergantung pada dana dari pemerintah. Mereka para sekolah-sekolah diwajibkan mencarr dana diluar dana pemerintah untuk mencukupi kegiatan operasionalnya. Bisa dikatakan program ini mirip dengan otonomi daerah atau otonomi kampus atau apalah itu namanya. Semua sama saja. Ini juga membuat pardoks di negeri kita. Program tersebut bagus diterapkan untuk kemandirian sekolah-sekolah. Dan menjadi ajang kreatif bagi setiap sekolah untuk memajukan sekolahnya. Namun di sisi lain, sekolah-sekolah akan menuntut dana dari siswa siswi mereka untuk membantu dari dana operasinal sekolah tersebut. Ja
di ya membingungkan juga. Di satu sisi pemerintah membuat program-program yang bertujuan untuk meringankan biaya sekolah siswa siswi, di sisi lain pemerintah juga membebankan biaya pada siswa siswi sekolah di Indonesia. memang negeri kita ini merupakan negeri yang paradoks. hahaha

Dan ya, dari itu semua, ada peluang bisnis di bidang pendidikan. Semakin banyak orang membutuhkan pendidikan, semakin banyak pula sekolah-sekolah swasta dibangun. Ciputra Grup, Telkom, dan sekolah sekolah yang lain banyak terbentuk. Hal tersebut tak lain dan tak bukan karena semakin banyaknya permintaan atau kebutuhan untuk sekolah. Selain sekolah-sekolah yang dibangun juga banyak tempat-tempat les yang bertebaran. Bahkan sekarang-sekarang ini ada wacana, ada industrialisasi pendidikan. Dimana kampus-kampus luar negeri dapat mendirikan kampusnya di negeri kita tercinta. Dari satu hal keinginan untuk mengetahui dan cerdas, ada peluang bisnis yang ditawarkan. Hebat bukan. Kapitalis pendidikan yang romantis.

Namun dari itu semua jangan khawatir. Belajar terus. Belajar terus. Hingga sampai pada titik TIDAK ADA YANG BENAR, SEMUA DIPERBOLEHKAN. ..

Sekian....


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bunga Penutup Tahun

Hidup adalah perjalanan Kalimat itu pernah disampaikan oleh seorang sahabat terhadapku. Dikala sore hari di depan kosannya dan tidak mengikuti perkuliahan heuheu Seiring berjalannya waktu, aku pikir kalimat itu benar adanya. Jika hidup di dunia ini seperti sedang melakukan perjalanan yang panjang. Layaknya sedang diperjalanan, kadang ada bosen, ada mogok pada kendaraan , berhenti istirahat ngrokok dan ngopi atau hal lainnya. Tahun 2020 Tahun angka kembar. Pada awalnya kupikirir ini tahun yang sama saja seperti tahun-tahun sebelumnya. Dimana hidup hanya sekedar menikmati rokok dan kopi. heuheu Ternyata, ada yang berbeda di tahun 2020 ini. Layaknya perjalanan, ditahun 2020 ada sukadan dukanya. Duka yang paling kuingat adalah kehilangan nenek yang mengasuhku dulu waktu kecil, dan paman yang menemaniku bermin dikala kecil dulu.  Hanya terpaut 7 hari, mereka berdua dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Dan yang paling kusesalkan adalah aku tidak ada disisi mereka ketika mereka berdua tiada. Diawa

Tidurku Miring Kanan ~ Sebuah Puisi

Tidurku miring kanan... Susah lelapku malam ini Tidak sudikah engkau menyapa, pada hangatnya tembok kamar Kuperhatikan semakin ramai malam Ramai dengan rayuan kepalsuan Ohh,, tidurku miring kanan.. Semoga engkau terlelap jauh dalam hembusan angin malam Matamu yang terlelap tanpa rayuan Sudah lamakah kau bersamanya ? Dalam relung tiada kepastian Kuberharap,,iya kuberharap Tiada dia dan engkau yang akan menjadi kalian Kuberharap,,tidurku miring kanan Amin